Metode Qira'ati dan sang penggagas
Oleh: R.A (Guru Tahsin dan Tahfidz SDIT Buah Hati Pemlang)
Sebelumnya mohon maaf saya menulis artikel ini bukan berarti saya menguasai tentang metode qiro'ati, mungkin saja anda adalah sebaliknya orang yang mahir memahami dan mempraktekkan tentang metode tersebut bahkan mungkin sudah memiliki ijazah pengajar metode qiro'ati (syahadah). artikel ini saya tulis hanya sebagai pemahaman secara umum tentang metode qiro'ati untuk lebih jelas dan rinci terkait metode tersebut silahkan anda menghubungi rumah rumah qur'an atau sebutan lainnya ditempat anda masing masing.
- Profil & Alamat Metode Membaca Qur'an Qiro'ati
|
KH. Dachlan Salim Zarkasyi, Penemu Metode Qiroati |
Kiai Dachlan yang mulai mengajar al-Qur’an pada 1963, merasa metode baca al-Qur’an yang ada belum memadai. Misalnya metode Qa’idah Baghdadiyah dari Baghdad Irak, yang dianggap metode tertua, terlalu mengandalkan hafalan dan tidak mengenalkan cara baca tartil (jelas dan tepat). Kiai Dachlan kemudian menerbitkan enam jilid buku Pelajaran Membaca al-Qur’an untuk TK al-Qur’an untuk anak usia 4-6 tahun pada l Juli 1986. Usai merampungkan penyusunannya, KH. Dachlan berwasiat, supaya tidak sembarang orang mengajarkan metode Qira’ati. Tapi semua orang boleh diajar dengan metode Qira’ati.
Metode qiro'ati merupakan salah satu metode dalam mempelajari dan menghafal Al-Qur'an. Metode ini sangat dikenal di kalangan pesantren dan lembaga pendidikan Islam sebagai cara efektif untuk menguasai bacaan Al-Qur'an dengan baik dan benar.
2. Pengertian Qira'ati
Qiro'at sendiri berasal dari kata "qira'ah" yang berarti membaca. Dalam konteks metode qiro'ati, artinya adalah membaca dengan baik dan memperhatikan tajwid serta hukum-hukum bacaan Al-Qur'an. Metode ini mengajarkan para santri atau siswa untuk mempelajari bacaan Al-Qur'an secara sistematis dan terstruktur.
Pada dasarnya, metode qiro'ati terdiri dari beberapa tahap. Tahap awal adalah mempelajari huruf-huruf hijaiyah dan cara membacanya dengan tajwid yang benar. Tahap ini penting untuk memastikan bahwa bacaan kita sesuai dengan kaidah tajwid yang telah ditetapkan.
Setelah itu, langkah selanjutnya adalah mempelajari tanda-tanda bacaan atau harakat pada huruf-huruf hijaiyah. Dalam metode qiro'ati, penting bagi kita untuk memahami dan menguasai tanda-tanda bacaan ini agar bacaan kita tidak salah dan terjaga keasliannya.
Selanjutnya, metode qiro'ati juga mengajarkan kita untuk mempelajari dan menghafal beberapa ayat-ayat pendek. Hal ini bertujuan untuk melatih kita dalam menguasai bacaan secara perlahan namun pasti serta memperkuat ingatan kita terhadap ayat-ayat suci Al-Qur'an.
Selama proses pembelajaran, metode qiro'ati juga mengajarkan kita untuk memperhatikan dan menghafal tata cara atau aturan membaca Al-Qur'an yang lebih kompleks, seperti mad, waqf, dan isti'la. Dengan memahami dan menguasai hal-hal tersebut, kita dapat membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah yang telah ditetapkan.
Dalam metode qiro'ati, penting bagi kita untuk memiliki guru atau pembimbing yang kompeten dan berpengalaman. Guru ini akan membimbing kita dalam setiap tahap pembelajaran, memberikan penjelasan yang lebih mendalam, serta memberikan latihan-latihan yang memperkuat kemampuan kita dalam membaca Al-Qur'an.
Metode qiro'ati bukan hanya sekadar metode membaca Al-Qur'an, tetapi juga membantu kita untuk meresapi dan memahami makna-makna yang terkandung dalam setiap ayat. Dengan menguasai metode ini, kita dapat meningkatkan hubungan spiritual dengan Al-Qur'an dan mendapatkan berkah serta hidayah dari-Nya.
3. Kesimpulan
Dalam kesimpulan, metode qiro'ati adalah metode yang efektif dalam mempelajari dan menghafal Al-Qur'an. Metode ini memerlukan kesabaran, ketekunan, dan bimbingan dari guru yang kompeten. Dengan menguasai metode qiro'ati, kita dapat membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar, serta memahami makna-makna yang terkandung di dalamnya. Semoga dengan mengamalkan metode ini, kita dapat mendapatkan keberkahan dan hidayah dari Allah SWT.